Arsitektur modern tidak bermula dengan revolusi yang tidak dengan tiba – tiba membuang yang pra modern dan menggantinya dengan geometris sebagai satu – satunya rupa arsitektur, tetapi secara setahap demi setahap menghapuskan ornamen – ornamen dan dekorasi yang digantikan oleh geometri. Arsitektur modern diketahui telah berkembang lebih kurang setengah abad, berawal kira – kira tahun 1920 hingga 1960 dan pada bulan September 1930 telah diadakan suatu konggres oleh CIAM yang menghasilkan metode berpikir secara rasional untuk membangun kembali bangunan – bangunan yang hancur akibat perang dunia II. Dalam hal ini mereka menerapkan kecepatan dalam membangun (pabrikasi komponen bangunan), efisien, ekonomis, dan rasional. Penekanannya pada rasionalitas. Bangunan yang demikian ini dianggap mencerminkan fungsinya dan gejala ini melintasi batas negara dan budaya, sehingga dapat dianggap bersifat Internasional.
Arsitektur modern mempunyai pandangan bahwa arsitektur adalah ‘olah pikir’ dan bukan ‘olah rasa’ (tahun 1750), dan ‘permainan ruang’ dan bukan ‘bentuk’. Sejalan dengan kemajuan teknologi yang pesat ikut mempengaruhi arsitektur. Munculnya teknologi bahan bangunan yang mendukung arsitektur modern. Misalnya kaca yang dapat digunakan untuk mengekspresikan space atau ruang. Karena ciri – cirinya yang ‘ada tapi tak terlihat’. Selain itu untuk mewujudkan kecepatan dalam membangun maka dilakukan dengan produksi masal bahan bangunan sehingga mengakibatkan arsitektur modern dapat menembus batas budaya dan geografis, dan arsitektur menjadi suatu gaya internasional serta bangunan – bangunan di dunia menjadi seragam. Ornamen – ornamen dalam bangunan dianggap suatu kejahatan dan klasisme yang pernah dipakai oleh kaum fasis dan nazi menjadi symbol yang negatif dan perlu diolah.
Ciri – ciri dari arsitektur modern adalah:
- Satu gaya Internasional atau tanpa gaya (seragam)
Merupakan suatu arsitektur yang dapat menembus budaya dan geografis.
- Berupa khayalan, idealis
- Bentuk tertentu, fungsional
Bentuk mengikuti fungsi, sehingga bentuk menjadi monoton karena tidak diolah.
- Less is more
Semakin sederhana merupakan suatu nilai tambah terhadap arsitektur tersebut.
- Ornamen adalah suatu kejahatan sehingga perlu ditolak
Penambahan ornamen dianggap suatu hal yang tidak efisien. Karena dianggap tidak memiliki fungsi, hal ini disebabkan karena dibutuhkan kecepatan dalam membangun setelah berakhirnya perang dunia II.
- Singular (tunggal)
Arsitektur modern tidak memiliki suatu ciri individu dari arsitek, sehingga tidak dapat dibedakan antara arsitek yang satu dengan yang lainnya (seragam).
- Nihilism
Penekanan perancangan pada space, maka desain menjadi polos, simple, bidang-bidang kaca lebar. Tidak ada apa–apanya kecuali geometri dan bahan
Cari Blog Ini
Senin, 11 Juli 2011
ARSITEKTUR PADA ERA 19
Arsitektur Modern mulai berkembang sekitar awal abad ke 19 dimana pada waktu itu mulai muncul revolusi industry. Perkembangan ini ditandai dengan kemajuan di bidang teknologi, ilmu pengetahuan, social ekonomi sehingga memberikan pengaruh terhadap gaya arsitekturnya yang berubah ke bentuk arsitektur modern. Perubahan ini dapat kita lihat melalui sistem konstruksi dan struktur bangunan yang mengalami perubahan pada perkembangan kota, dan perubahan dalam kebudayaan. Penemuan material baru sebagai dasar bangunan mendorong para arsitek untuk melakukan berbagai variasi dalam bentuk bangunan. Lama kelamaan arsitektur lama mulai ditinggalkan dan mengikuti perkembangan zaman. Arsitektur modern lebih menekankan pada sifat kesederhanaan dan mulai meninggalkan kesan glamour pada bentuk ornament bangunannya.
Terdapat dua ciri umum yang menjiwai periode modern yaitu:
1. Fungsionalisme
Pada era pra modern ciri umum fungsionalisme muncul berlatarbelakang pada perubahan gaya arsitektur yang lebih mengedepankan fungsinya dari pada sejarah dan tipologi. Sebagai contoh pada masa sekarang ini yang semakin meningkatnya kebutuhan akan tempat tinggal dan beraneka aktivitas yang dilakukan manusia membuat para arsitektur untuk menciptakan bangunan sebagai wadah aktivitas.
2. Purisme
Purisme berati bahwa arsitektur modern menghindari ornament-ornamen yang yang bervariasi dan berusaha untuk menjaga kemurnian bentuk geometrical. Bangunannya cenderung sederhana tanpa ornament dan bentuk bangunan cenderung kubisme, asimetri dan bukan merupakan masa.
Salah satu contoh Negara yang banyak menggunakan arsitektur modern adalah Jepang. Sebagai Negara yang maju, sebagian besar kota-kota di Jepang telah mengikuti desain bangunan modern yang ada saat ini. Bentuk bangunan yang simpel dan unik. Salah satunya adalah bangunan yang terdapat di Miyagino-ku, Sendai, Jepang. Bangunan ini didirikan di atas lahan seluas 377 m2. Bangunan ini berbentuk seperti pohon dengan akses menggunakan elevator yang menghubungkan setiap lantainya.
Dengan adanya arsitektur modern yang lebih mengedepankan segi fungsinya mengakibatkan perkembangan kota yang seiring pula dengan perkembangan teknologi. Mulai banyak dibangunnya fasilitas-fasilitas umum seperti gedung sekolahan, pgedung pemerintahan, layanan jasa, sarana prasarana dan masih banyak lagi yang lainnya. Hal ini juga memicu adanya arus urbanisasi yang menjadi faktor pendorong meningkatnya jumlah penduduk di dalam suatu kota.
Terdapat dua ciri umum yang menjiwai periode modern yaitu:
1. Fungsionalisme
Pada era pra modern ciri umum fungsionalisme muncul berlatarbelakang pada perubahan gaya arsitektur yang lebih mengedepankan fungsinya dari pada sejarah dan tipologi. Sebagai contoh pada masa sekarang ini yang semakin meningkatnya kebutuhan akan tempat tinggal dan beraneka aktivitas yang dilakukan manusia membuat para arsitektur untuk menciptakan bangunan sebagai wadah aktivitas.
2. Purisme
Purisme berati bahwa arsitektur modern menghindari ornament-ornamen yang yang bervariasi dan berusaha untuk menjaga kemurnian bentuk geometrical. Bangunannya cenderung sederhana tanpa ornament dan bentuk bangunan cenderung kubisme, asimetri dan bukan merupakan masa.
Salah satu contoh Negara yang banyak menggunakan arsitektur modern adalah Jepang. Sebagai Negara yang maju, sebagian besar kota-kota di Jepang telah mengikuti desain bangunan modern yang ada saat ini. Bentuk bangunan yang simpel dan unik. Salah satunya adalah bangunan yang terdapat di Miyagino-ku, Sendai, Jepang. Bangunan ini didirikan di atas lahan seluas 377 m2. Bangunan ini berbentuk seperti pohon dengan akses menggunakan elevator yang menghubungkan setiap lantainya.
Dengan adanya arsitektur modern yang lebih mengedepankan segi fungsinya mengakibatkan perkembangan kota yang seiring pula dengan perkembangan teknologi. Mulai banyak dibangunnya fasilitas-fasilitas umum seperti gedung sekolahan, pgedung pemerintahan, layanan jasa, sarana prasarana dan masih banyak lagi yang lainnya. Hal ini juga memicu adanya arus urbanisasi yang menjadi faktor pendorong meningkatnya jumlah penduduk di dalam suatu kota.
Langganan:
Postingan (Atom)